Faktabersuara.com - Perintah Presiden Jokowi kepada para Menterinya untuk
berhenti membicarakan terkait 3 Periode dan Penundaa Pemilu 2024 tampaknya
tidak begitu saja dipercayai publik.
Pasalnya,
banyak yang menduga pernyataan tersebut disampaikan agar kedua wacana tersebut
tidak lagi terlalu mendapat sorotan.
Konsultan
media dan politik, Hersubeno arief bahkan mengaku mendapatkan banyak
peringatan terkait strategi jokowi tersebut.
"Banyak
yang mengingatkan saya agar berhati-hati dan tetap waspada menyikapi pernyataan
Pak Jokowi bahwa dia melarang para menterinya untuk tidak lagi bicara soal
penundaan pemilu dan fokus menangani krisis," tuturnya, Kamis, 7 April
2022.
"Pernyataan yang disampaikan oleh jokowin Itu bisa diartikan
bahwa dia sudah lempar handuk gitu ya kemarin saya mencoba menyimpulkan,
menyerah untuk tidak melanjutkan gerilya politiknya untuk memperpanjang masa
jabatan," kata Hersubeno Arief menambahkan.
Dia
mengatakan bahwa pihak-pihak yang mengingatkannya tersebut menilai apa yang
dilakukan Jokowi merupakan strategi mengelabui publik.
"Menurut
teman-teman yang memprotes saya, mengingatkan saya, itu hanya strategi Jokowi untuk
mengelabui publik agar wacana tersebut tidak lagi terlalu mendapat
sorotan," ucap Hersubeno.
Dia pun mengamini apa yang disampaikan pemberi peringatan
tersebut, karena wacana 3 Periode memang membuat Pemerintah babak
belur.
"Ini
memang sorotan terhadap tiga periode ini membuat pemerintah ini babak belur,
terutama media-media yang banyak melakukan investigasi dan mendapatkan
fakta-fakta bagaimana mereka bermain, bergerilya, menggerakkan dukungan,
melakukan mobilisasi massa," ujar Hersubeno.
Dia
kemudian mengatakan bahwa perintah diamnya para Menteri justru bisa dibilang
sebagai hal yang menyeramkan.
"Nah sekarang ini para menteri disuruh diam, malah Serem loh
mereka gerak senyap via jalur lain," ucap Hersubeno.
"Ini
ujar seorang emak-emak, ini bukan emak-emak sembarangan lho, yang ngomong ini
sosialita yang suaminya itu seorang tokoh dan saya tahu dia banyak bergaul di
kalangan high level dan dulu bahkan Sebenarnya cukup dekat dengan Jokowi,"
katanya menambahkan.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku mendapat
peringatan dari seorang wartawan senior yang tidak disebutkan namanya.
"Seorang wartawan senior juga mengingatkan saya bahwa
kemungkinan besar Jokowi ini bakal mengubah strateginya, tidak lagi
lewat Luhut yang memang operasi operasinya terkesan bersifat top-down komando
tapi berubah menjadi gerakan dari bawah," tuturnya.
"Ini
gerakan dari bawah ini katanya sih di bawah kendali Menteri Sekretaris Negara
Pratikno bekerjasama dengan staf-staf khusus Jokowi yang selama ini menemani
dia sejak masih berada di Solo," ujar Hersubeno menambahkan di Kutip Dari
Channel Youtubenya
Sumber: Pikiran Rakyat