Fakta Bersuara, Jakarta - - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani mengkritik aksi gaduh anggota Brimob Polri selama sidang tragedi Kanjuruhan, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (14/2).
Arsul memahami kehadiran Brimob dalam sidang Kanjuruhan tak dapat dilarang sebab sidang tersebut memang digelar terbuka.
Namun dia mendesak Dankor Brimob untuk menertibkan anggotanya agar tidak melakukan aksi gaduh selama sidang apalagi melakukan tindakan yang dianggap sebagai intervensi terhadap jalannya sidang.
"Kita mintakan kepada Dankor Brimob agar menekankan anggotanya untuk tertib dan tidak melakukan aksi yang akan dinilai negatif oleh sejumlah kalangan," ucap Arsul kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/2).
Wakil Ketua MPR itu meyakini aksi Brimob di sidang Kanjuruhan mendapat atensi dari pimpinan. Sebab, Polri juga ingin agar anggotanya ikut memperbaiki citra Polri usai insiden Kanjuruhan.
Arsul lebih lanjut ingin agar Brimob bisa menahan diri selama sidang Kanjuruhan. Menurut dia, tindakan itu justru tidak akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Aksi seperti ini tidak membantu pulihkan citra dan kepercayaan publik terhadap Polri, Pak," ucap Arsul lewat akun Twitter-nya sambil menyolek akun Divisi Humas Polri dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Aksi gaduh Brimob selama sidang Kanjuruhan di PN Surabaya, Jawa Timur sempat ditegur keamanan setempat. Saat sidang di-skors karena Salat Asar dan akan dimulai lagi, puluhan Brimob itu tiba-tiba mulai berteriak.
"Brigade, brigade, brigade, brigade!" Teriak puluhan Brimob itu, berulang-ulang, terus menerus.
Sumber : CNN