Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Harga Beras Mahal, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Melambat di Awal 2023

Selasa, 07 Februari 2023 | Februari 07, 2023 WIB Last Updated 2023-02-07T08:07:03Z


Fakta Bersuara, Jakarta - -  Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2023 hanya mencapai 4,9 persen. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 yang mencapai 5,01 persen.


"Kami melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun 2023 jauh lebih rendah dibandingkan kuartal empat 2022. Di kuartal pertama 2023 ekonomi tumbuh sebesar 4,9 persen," kata Tauhid dalam acara Tanggapan Kinerja Ekonomi Kuartal IV-2022 di Jakarta, Selasa (7/2).


Tauhid menyampaikan, melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2023 dipengaruhi oleh sejumlah hal. Antara lain terus berlanjutnya tren inflasi pada sektor pangan.


"Baru-baru ini ini kita dihadapkan pada harga beras tinggi, minyak (goreng) yang sulit diperoleh ini merupakan tantangan yang cukup besar," ucap Tauhid.

Selain itu, kinerja ekspor Indonesia juga terus mengalami mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini akan memberatkan keuangan negara di tengah tekanan ekonomi global.

"Kita lihat 3 bulan terakhir dan masih terasa di awal Januari bahwa pertumbuhan ekspor semakin turun," jelas Tauhid.


Pengaruh lainnya, konsumsi pemerintah juga masih belum menggembirakan hingga memasuki kuartal IV-2022. Kondisi ini diperparah dengan distribusi bantuan sosial (bansos) yang belum merata bagi kelompok ekonomi miskin.


"Tentu saja ini menjadi sinyal bahwa 2023, beban memang dirasakan semakin berat. Karena itu, kami melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2023 jauh lebih rendah," terangnya.


Sumber : Merdeka

×
Berita Terbaru Update