Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dugaan Versi Kapolri hingga Dua Solusi Jokowi : Dalam Kebakaran Depo Plumpang

Senin, 06 Maret 2023 | Maret 06, 2023 WIB Last Updated 2023-03-06T03:37:42Z


Fakta Bersuara, Jakarta - Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengalami Kebakaran hebat hingga merembet ke permukiman warga yang berada di dekat kawasan objek vital tersebut, Jumat (3/3) malam.

Rumah-rumah warga hanya dibatasi sebuah pagar tembok Depo Pertamina. Beberapa rumah, mobil, dan motor hangus terbakar. Korban jiwa juga berjatuhan.

Warga di kawasan itu masih ingat memori kebakaran pada 2009 silam. Kala itu, tangki bensin di depo Plumpang terbakar lantaran gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel bahan bakar minyak (BBM).

Depo Pertamina Plumpang beroperasi sejak 1974. Depo berkapasitas 291.889 kiloliter itu memasok 20 persen kebutuhan BBM di Indonesia.

Berikut fakta-fakta penting terkait insiden kebakaran depo Pertamina Plumpang yang dirangkum:


Dugaan gangguan teknis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara awalnya diduga karena gangguan teknis.

Berdasarkan tinjauan dan laporan awal yang diterima, Sigit menjelaskan kebakaran terjadi pada Jumat (3/2) sekitar pukul 20.00 WIB.

Saat itu petugas depo sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax yang dikirim dari Balongan. Kemudian, saat pengisian terjadi gangguan teknis yang mengakibatkan terjadinya tekanan yang berlebihan. Setelah itu, peristiwa kebakaran terjadi.

Penjelasan tersebut baru sekadar informasi awal, Sigit menyebut polisi masih terus mendalami penyebab munculnya api.

"Sifatnya teknis. Sehingga nanti bisa kita jelaskan secara scientific crime investigation tentang peristiwa yang sebenarnya. Khususnya terkait sumber api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran," katanya.

Sigit mengatakan tim investigasi gabungan dari Polri serta pihak terkait masih mendalami penyebab terjadinya kebakaran di tempat tersebut.


Solusi Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan dua solusi merespons kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Menurutnya, Depo Pertamina bisa digeser ke daerah reklamasi atau penduduk di sekitar depo yang direlokasi. Ia menyebut kawasan tersebut terbilang berbahaya dan tidak bisa lagi ditinggali.

"Karena ini zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi. Nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pemerintah Jakarta sudah pernah mengusulkan pembuatan zona buffer 50 meter pada tahun 2009 lalu. Namun, hingga kini masih belum terlaksana.

Ia pun meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mencarikan solusi terkait masalah ini.

"Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan juga Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang," ujarnya.


19 orang tewas, ratusan mengungsi

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang memakan korban jiwa sebanyak 19 orang per Minggu (6/3). Sementara tiga orang masih dalam pencarian dan 297 warga terdampak kebakaran masih mengungsi di dua lokasi pengungsian.

Danramil 01 Koja Mayor Infantri Ikhwan merinci ada tiga anak berusia belasan tahun masih dalam pencarian akibat terpisah dari orang tuanya saat menyelamatkan diri.

"Diketahui anak mereka saat itu tengah mengaji di TPA yang lokasinya berdekatan dengan meledaknya Depo Pertamina Plumpang," ujarnya.

Tim gabungan telah mengerahkan alat berat untuk mencari korban yang masih hilang usai kebakaran hebat pada Jumat malam kemarin. Korban hilang diduga tertimbun rumah yang hangus terbakar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan pihaknya bakal menanggung seluruh biaya pengobatan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hingga sembuh.


Periksa saksi dan CCTV

Polisi tengah mengumpulkan berbagai bukti, mulai dari keterangan saksi hingga rekaman CCTV untuk mengusut penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penyelidikan peristiwa kebakaran ini dilakukan oleh tim gabungan dengan metode scientific crime investigation.

"Kita sedang kumpulkan saksi, CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis. Sehingga nanti bisa kita jelaskan secara scientific crime investigation tentang peristiwa yang sebenarnya," tutur Listyo dalam keterangannya, Minggu (5/3).

Selain penyebab, kata Listyo, pihaknya juga fokus untuk mengusut sumber api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran hebat hingga merambat ke rumah warga.

Menurut Listyo, berdasarkan laporan awal yang diterima kebakaran itu terjadi pukul 20.00 WIB, Jumat (3/3). Di lokasi saat itu sedang ada pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax yang dikirim dari Balongan.


Tiga jenazah teridentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3).

Dengan demikian, total ada tiga jenazah korban kebakaran yang telah berhasil teridentifikasi sejak insiden kebakaran hebat tersebut.

S Polri Kramat Jati menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran, yang terdiri dari sembilan laki-laki dan enam perempuan. Selain itu, juga menerima satu kantong jenazah berisi potongan tubuh.

"Hari ini ada tambahan satu jenazah lagi yang telah teridentifikasi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers.

Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyampaikan satu jenazah yang berhasil teridentifikasi pada hari ini adalah atas nama Iriana, perempuan berusia 61 tahun.


Sumber : CNN 

×
Berita Terbaru Update